Pages

KISAH LIMA PERKARA ANEH

Add caption

Abu Laits as-Samarqandi adalah seorang ahli fiqh yang masyur. Suatu ketika dia pernah berkata, ayahku menceritakan bahwa antara Nabi-nabi yang bukan Rasul ada menerima wahyu dalam bentuk mimpi dan ada yang hanya mendengar suara.

KISAH MALAIKAT JIBRIL DAN MALAIKAT MIKAIL MENANGIS


Dalam sebuah kitab karangan Imam al-Ghazali menyebutkan bahwa iblis itu sesungguhnya namanya disebut sebagai al-Abid (ahli ibadah) pada langit yang pertama, pada langit yang keduanya disebut az-Zahid. Pada langit ketiga, namanya disebut al-Arif. Pada langit keempat, namanya adalah al-Wali. Pada langit kelima, namanya disebut at-Taqi. Pada langit keenam namanya disebut al-Kazin. Pada langit ketujuh namanya disebut Azazil manakala dalam Luh Mahfudz, namanya ialah iblis.

ANJING-ANJING NERAKA

Sabda Rasulullah S.A.W kepada Mu'adz, "Wahai Mu'adz, apabila di dalam amal perbuatanmu itu ada kekurangan :

ALLAH S.W.T. MENOLAK 1 DOA DARI 3 DOA RASULULLAH S.A.W


 'Amir bin Said dari bapanya berkata bahwa : "Satu hari Rasulullah S.A.W telah datang dari daerah berbukit. Apabila Rasulullah S.A.W sampai di masjid Bani Mu'awiyah lalu beliau masuk ke dalam masjid dan menunaikan solat dua rakaat. Maka kami pun turut solat bersama dengan Rasulullah S.A.W.
Kemudian Rasulullah S.A.W berdoa dengan doa yang agak panjang kepada Allah S.W.T :

Kisah Nabi Adam AS


Setelah Allah s.w.t.menciptakan bumi dengan gunung-gunungnya,laut-lautannya dan tumbuh-tumbuhannya,menciptakan langit dengan mataharinya,bulan dan bintang-bintangnya yang bergemerlapan menciptakan malaikat-malaikatnya ialah sejenis makhluk halus yangdiciptakan untuk beribadah menjadi perantara antara Zat Yang Maha Kuasa dengan hamba-hamba terutama para rasul dan nabinya maka tibalah kehendak Allah s.w.t. untuk menciptakan sejenis makhluk lain yang akan menghuni dan mengisi bumi memeliharanya menikmati tumbuh-tumbuhannya,mengelola kekayaan yang terpendam di dalamnya dan berkembang biak turun-temurun waris-mewarisi sepanjang masa yang telah ditakdirkan baginya.

Kisah Nabi Idris


Tidak banyak keterangan yang didpti tentang kisah Nabi Idris di dalam Al-Quran mahupun dalam kitab-kitab Tafsir dan kitab-kitab sejarah nabi-nabi.Di dalam Al-Quran hanya terdpt dua ayat tentang Nabi Idris iaitu dalam surah Maryam ayat 56 dan 57:

Kisah Nabi Nuh


Nabi Nuh adalah nabi keempat sesudah Adam, Syith dan Idris dan keturunan kesembilan dari Nabi Adam. Ayahnya adalah Lamik bin Metusyalih bin Idris.

Kisah Nabi Hud AS


"Aad" adalah nama bapa suatu suku yang hidup di jazirah Arab di suatu tempat bernama "Al-Ahqaf" terletak di utara Hadramaut atr Yaman dan Umman dan termasuk suku yang tertua sesudak kaum Nabi Nuh serta

Kisah Nabi Saleh AS


Tsamud adalah nama suatu suku yang oleh sementara ahli sejarah dimasukkan bahagian dari bangsa Arab dan ada pula yang menggolongkan mereka ke dalam bangsa Yahudi. Mereka bertempat tinggal di suatu dataran bernama " Alhijir " terletak antara Hijaz dan Syam yang dahulunya termasuk jajahan dan dikuasai suku Aad yang telah habis binasa disapu angin taufan yang di kirim oleh Allah sebagai pembalasan atas pembangkangan dan pengingkaran mereka terhadap dakwah dan risalah Nabi Hud A.S.

Kisah Nabi Ibrahim AS


Nabi Ibrahim adalah putera Aaazar {Tarih} bin Tahur bin Saruj bin Rau' bin Falij bin Aaabir bin Syalih bin Arfakhsyad bin Saam bin Nuh A.S.Ia dilahirkan di sebuah tempat bernama "Faddam A'ram" dalam kerajaan "Babylon" yang pd waktu itu diperintah oleh seorang raja bernama "Namrud bin Kan'aan." Kerajaan

KISAH NABI ISMAIL A.S.




Sampai Nabi Ibrahim yang berhijrah meninggalkan Mesir bersama Sarah, isterinya dan Hajar, dayangnya di tempat tujuannya di Palestin. Ia telah membawa pindah juga semua binatang ternaknya dan harta miliknya yang telah diperolehinya sebagai hasil usaha niaganya di Mesir.

About Me


Tentang saya

Jenis Kelamin Pria
Lambang Astrologi Gemini
Lokasi bekasi, ja-bar, Indonesia
Pendahuluan sekolah di MAN 9 PD Bambu Jakarta  

Magic Callender

Kalo ada yang mao tau caranya.... tulis aja di komentar
bagian mana yang ente pade kaga tau...OK...

KISAH NABI ISHAQ A.S.




Nabi Ishaq adalah putera nabi Ibrahim dari isterinya Sarah, sedang Nabi Ismail adalah puteranya dari Hajr, dayang yang diterimanya sebagai hadiah dari Raja Namrud.

KISAH NABI YA'QUB A.S.




Nabi Ya'qub adalah putera dari Nabi Ishaq bin Ibrahim sedang ibunya adalah anak saudara dari Nabi Ibrahim, bernama Rifqah binti A'zar. Ia adalah saudara kembar dari putera Ishaq yang kedua bernama Ishu.
Antara kedua saudara kembar ini tidak terdapat suasana rukun dan damai serta tidak ada menaruh kasih-sayang satu terhadap yang lain bahkan Ishu mendendam dengki dan iri hati terhadap Ya'qub saudara

KISAH NABI LUTH A.S.


Nabi Luth adalah anak saudara dari Nabi Ibrahim. Ayahnya yang bernama Hasan bin Tareh adalah saudara sekandung dari Nabi Ibrahim. Ia beriman kepada bapa saudaranya Nabi Ibrahim mendampinginya dalam

KISAH NABI YUSUF A.S.


Nabi Yusuf adalah putera ke tujuh daripada dua belas putera-puteri Nabi Ya'qub. Ia dengan adiknya yang bernama Benyamin adalah beribukan Rahil, saudara sepupu Nabi Ya'qub. Ia dikurniakan Allah rupa yang bagus, paras tampan dan tubuh yang tegap yang menjadikan idaman setiap wanita dan kenangan gadis-gadis

KISAH NABI SYU'AIB A.S.


Kaum Madyam, kaumnya Nabi Syu'ib, adalah segolongan bangsa Arab yang tinggal di sebuah daerah bernama "Ma'an" di pinggir negeri Syam. Mereka terdiri dari orang-orang kafir tidak mengenal Tuhan Yang

KISAH NABI MUSA A.S.




Nabi Musa A.S. adalah seorang bayi yang dilahirkan dikalangan Bani Isra'il yang pada ketika itu dikuasai oleh Raja Fir'aun yang bersikap kejam dan zalim. Nabi Musa bin Imron bin Qahat bin Lawi bin Ya'qub adalah beribukan Yukabad.Setelah meningkat dewasa Nabi Musa telah beristerikan dengan puteri Nabi

KISAH NABI DAUD A.S.


Daud bin Yisya adalah salah seorang dari tiga belas bersaudara turunan ketiga belas dari Nabi Ibrahim a.s. Ia tinggal bermukim di kota Baitlehem, kota kelahiran Nabi Isa a.s. bersama ayah dan tiga belas saudaranya.

KISAH NABI SULAIMAN A.S.



Nabi Sulaiman adalah salah seorang putera Nabi Daud. Sejak ia masih kanak-kanak berusia sebelas tahun, ia sudah menampakkan tanda-tanda kecerdasan, ketajaman otak, kepandaian berfikir serta ketelitian di

KISAH NABI AYYUB A.S.



Berkata salah seorang malaikat kepada kawan-kawannya yang lagi berkumpul berbincang-bincang tentang tingkah-laku makhluk Allah, jenis manusia di atas bumi : "Aku tidak melihat seorang manusia yang hidup di atas bumi Allah yang lebih baik dari hamba Allah Ayyub". Ia adalah seorang mukmin sejati ahli

KISAH NABI YUNUS A.S.


Tidak banyak yang dikisahkan oleh Al-Quran tentang Nabi Yunus sebagaimana yang telah dikisahkan tentang nabi-nabi Musa, Yusuf dan lain-lain. Dan sepanjang yang dapat dicatat dan diceritakan oleh para sejarawan dan ahli tafsir tentang Nabi Yunus ialah bahawa beliau bernama Yunus bin Matta. Ia telah

KISAH NABI ZAKARIA A.S.


Nabi Zakaria adalah ayah dari Nabi Yahya putera tunggalnya yang lahir setelah ia mencapai usia sembilan puluh tahun. Sejak beristeri Hanna, ibu saudaranya Maryam, Zakaria mendambakan mendapat anak yang akan menjadi pewarisnya. Siang dan malam tiada henti-hentinya ia memanjatkan doanya dan permohonan

KISAH NABI YAHYA A.S.



Nabi Zakaria, ayahnya Nabi Yahya sedar dan mengetahui bahawa anggota-anggota keluarganya, saudara-saudaranya, sepupu-sepupunya dan anak-anak saudaranya adalah orang-orang jahat Bani Israil yang tidak segan-segan melanggar hukum-hukum agama dan berbuat maksiat, disebabkan iman dan rasa keagamaan

Kisah Nabi Ilyas AS


Beliau adalah seorang utusan Allah SWT. Telah terjadi pertentangan antara beliau dan kaumnya tentang berhala yang bemama Ba'l. Nabi Ilyas menyeru di jalan Allah SWT dan mengajak kaumnya tetapi kaumnya mengabaikannya. Mereka cenderung kepada Ba'l.

KISAH NABI ILYASA' AS


Ia putra dari paman Nabi Ilyas. Melaksanakan dakwah setelah Nabi Ilyas wafat. Karenanya dalam berdakwah ia berpegang pada syari'at dan metode nabi Ilyas. Al Qur'an tidak menguraikan tentang Nabi Ilyasa. Hanya dijelaskan.

KISAH NABI HARUN AS


Nabi Harun adalah salah seorang nabi yang telah diminta oleh Nabi Musa pada Allah dalam membantu memperkembangkan agama Allah. Ia hidup pada masa sekitar 1531-1408 SM diangkat menjadi nabi pada tahun 1450 SM. Ia ditugaskan berdakwah kepada para Firaun Mesir dan Bani Israil di Sina, Mesir.

Kisah Nabi Zulkifli AS



Seseorang yang telah ditentukan oleh Allah SWT untuk menjadi nabi dan rasul adalah hamba yang terbaik, sabar dan saleh. Tersebutlah nama Nabi Zulkifli ‘alaihis salam di antaranya. Ayah Nabi Zulkifli bernama Nabi Ayyub ‘alaihis salam. Ibunya bernama Rahmah. Dengan demikian, Nabi Zulkifli masih terhitung cucu Nabi

KISAH NABI MUHAMMAD SAW



Semasa umat manusia dalam kegelapan dan suasana jahiliyyah, lahirlah seorang bayi pada 12 Rabiul Awal tahun Gajah di Makkah. Bayi yang dilahirkan bakal membawa perubahan besar bagi sejarah peradaban manusia. Bapa bayi tersebut bernama Abdullah bin Abdul Mutallib yang telah wafat sebelum baginda

Fathimah az-zahra rha dan Gilingan Gandum


Suatu hari masuklah Rasulullah SAW menemui anandanya Fathimah az-zahra rha. Didapatinya anandanya sedang menggiling syair (sejenis padi-padian) dengan menggunakan sebuah penggilingan tangan dari batu sambil menangis. Rasulullah SAW bertanya pada anandanya, "apa yang menyebabkan engkau menangis wahai Fathimah?, semoga Allah SWT tidak menyebabkan matamu menangis".

Ridho Dimasukkan ke Dalam Neraka


Nabi Musa AS suatu hari sedang berjalan-jalan melihat keadaan ummatnya. Nabi Musa AS melihat seseorang sedang beribadah. Umur orang itu lebih dari 500 tahun. Orang itu adalah seorang yang ahli ibadah. Nabi Musa AS kemudian menyapa dan mendekatinya. Setelah berbicara sejenak ahli ibadah itu bertanya

Bidadari untuk Umar r.a.

 
Umar r.a. adalah salah satu dari sahabat Rasulullah SAW. Semenjak ia memeluk islam kaum muslimin seakan memperoleh suatu kekuatan yang sangat besar. Sejak itulah mereka berani sholat dan thowaf dika'bah secara terang-terangan. Umar r.a. adalah seorang yang waro', ia sangat teliti dalam mengamalkan

GUNUNG MENANGIS TAKUT TERGOLONG BATU API NERAKA



Pada suatu hari Uqa'il bin Abi Thalib telah pergi bersama-sama dengan Nabi Muhammad S.A.W. Pada waktu itu Uqa'il telah melihat berita ajaib yang menjadikan tetapi hatinya tetap bertambah kuat di dalam Islam dengan sebab tiga perkara tersebut. Peristiwa pertama adalah, bahwa Rasulullah S.A.W akan

KISAH ASAL USUL HAJAR ASWAD


Ketika Nabi Ibrahim a.s bersama anaknya membina Kaabah banyak kekurangan yang dialaminya. Pada mulanya Kaabah itu tidak ada bumbung dan pintu masuk. Nabi Ibrahim a.s bersama Nabi Ismail bertungkus kumus untuk menjayakan pembinaannya dengan mengangkut batu dari berbagai gunung.

JENAZAH BERUBAH MENJADI BABI HUTAN


Seorang anak mendatangi Rasulullah sambil menangis. Peristiwa itu sangat mengharukan Rasulullah S.A.W yang sedang duduk bersama-sama sahabat yang lain.

TANDA-TANDA KIAMAT


Hudzaifah bin As-yad al-Ghifary berkata, sewaktu kami sedang berbincang, tiba-tiba datang Nabi Muhammad S.A.W kepada kami lalu bertanya, "Apakah yang kamu semua sedang bincangkan.?"
Lalu kami menjawab, "Kami sedang membincangkan tentang hari Kiamat."

Kisah 1001 Malam BAG. I



Di zaman dahulu kala hiduplah seorang raja dari Dinasti Sasan yangmemiliki dua orang putra. Pangeran pertama lebih tua daripada pangeran yangkedua. Kedua orang pangeran tersebut sama-sama terampil menunggang kudadan bertempur, meskipun pangeran yang lebih tua lebih pandai menunggangkuda dibandingkan adiknya. Pangeran yang lebih tua dikenal dengan namaRaja Syahrayar, sedangkan adiknya bernama Syahzaman. Raja Syahrayar adalah seorang penguasa yang adil terhadap rakyatnya. Kekuasaannya

Kisah 1001 Malam BAG. II

Malam Ke- 4
"Wahai baginda Syahrayar," Syahrazad melanjutkan ceritanya, "terdorongoleh rasa kesal atas ketidakpercayaan si nelayan tua, bahwa tubuhnya memang benar-benar dapat masuk ke dalam botol, sang jin tiba-tiba mengubah menjadiasap. Asap itu kemudian mengecil dan mulai masuk ke dalam botol sedikitdemi sedikit.Mengetahui muslihatnya berhasil, si nelayan tua segera menutup botoltembaga itu dengan tutup timahnya seperti semula seraya berkata, 'Hai jin busuk! Kini bayangkanlah sesukamu bagaimana cara
membunuhku, karenaaku akan melemparkan engkau kembali ke dasar laut. Dan kemudian aku akanmembuat rumah di pantai ini, untuk memperingatkan siapa pun yang datanguntuk tidak mencari ikan di sini, karena perairan ini dihuni oleh jin jahat yangakan membunuh siapa pun yang membebaskannya dari dalam botol.'Ketika sang jin mendengar perkataan nelayan tua itu, dia pun menyadarikebodohannya dan berniat untuk kembali keluar dari dalam botol. Namunusahanya sia-sia, jin jahat itu kembali terkurung di dalam botol seperti sediakala, apalagi dia melihat segel baginda Sulaiman a.s. yang amat ditakutinya,telah kembali menutup mulut botol dengan rapat.
Dari dalam botol dia tahu bahwa si nelayan tua sedang membawa botoltembaga tempatnya dikurung ke arah laut. Maka dengan suara lembut, jin itu berkata, 'Wahai nelayan yang budiman, apa yang akan kau lakukanterhadapku?' Nelayan tua itu menjawab, 'Aku akan melemparkanmu ke dasar laut. Jikaselama ini kau telah tinggal di sana selama seribu delapan ratus tahun, makaaku akan membuatmu tinggal di dasar laut sampai kiamat!''Wahai nelayan, bebaskanlah aku, dan aku berjanji untuk berbuat baik  padamu,' jin bodoh itu terus merajuk.'Hai laknat! Kau tentu berdusta. Kelakuanmu sama saja seperti menteriRaja Yunan dan ahli hikmah yang bernama Duban,' ujar si nelayan tua.'Siapa mereka? Apa yang mereka lakukan?' tanya sang jin.Sembari membawa botol tembaga dengan jin di dalamnya, si nelayan tua berkata, 'Dulu, di negeri Persia pernah hidup seorang raja yang bernama RajaYunan. Raja Yunan memiliki begitu banyak harta kekayaan, pasukan, kekuatan,dan bala bantuan.Tetapi, ternyata Raja Yunan yang perkasa itu memiliki belang di kulitnyayang tidak dapat disembuhkan, baik oleh para ahli ilmu hikmah maupun oleh para tabib. Sementara itu di ibu kota kerajaan, telah tiba seorang ahli hikmahtua yang terkemuka bernama Duban. Duban adalah seorang ahli hikmahyang mempelajari banyak kitab-kitab dari Yunani, Persia, Romawi, Arab, danSuryani. Dia juga menguasai ilmu kedokteran dan ilmu nujum dengan segalaseluk-beluknya, dan bahkan dia juga mengetahui khasiat bermacam-macamtumbuhan, tanaman, dan rerumputan berkhasiat. Duban juga menguasai filsafatdan ilmu kedokteran dengan berbagai cabangnya.Setelah beberapa hari tinggal di ibu kota kerajaan, Duban mendengar  penyakit yang diderita baginda raja yang tidak dapat diobati oleh para tabibdan orang pintar. Demi mengetahui hal itu, Duban terus memikirkannya disepanjang malam, hatinya pun resah.Keesokan harinya, Duban menghadap baginda Raja Yunan. Duban mem- perkenalkan dirinya, 'Paduka, hamba mendengar berita tentang penyakit yangmenyerang tubuh Paduka. Hamba mendengar bahwa sudah banyak tabib yangtidak mampu menyembuhkan penyakit tersebut. Pagi ini izinkan hamba me-nawarkan diri untuk mengobati penyakit yang Paduka derita. Hamba tidak akan meminta Paduka Raja untuk meminum obat tertentu dan hamba jugatidak akan mengobati penyakit Paduka dengan menggunakan minyak oles.'Ketika mendengar tawaran yang diajukan oleh Duban, Raja Yunan merasatakjub, ia lalu berkata, 'Jadi apa yang akan kau lakukan? Karena, demi Allah, jika kau berhasil menyembuhkan penyakitku, niscaya aku akan membuat kaudan semua keturunanmu menjadi kaya raya, aku juga akan memberimu semuayang kau inginkan, dan kau pun akan kujadikan sahabatku yang paling kusukai.'Raja Yunan tampak amat tertarik pada tawarannya yang diajukan Duban.'Benarkah kau sanggup menyembuhkan penyakitku tanpa obat maupunminyak oles?' tanya baginda penasaran.'Benar,' jawab Duban.Dengan diliputi perasaan heran, Raja Yunan memerintahkan Duban untuk segera memulai proses pengobatan. Duban pun mematuhi perintah itu, dandia mulai tinggal di dekat istana raja, di sebuah rumah yang disewa khususuntuknya. Duban juga membawa semua buku, obat-obatan, dan botol-botolyang dia miliki ke dalam rumah itu.Tak lama berselang, Duban mengeluarkan beberapa macam obat dan beberapa buah botol. Setelah itu, Duban mulai membuat obat dan ramuan.Dari obat dan ramuan yang dibuatnya, Duban membuat sebuah tongkat yangdilubangi pada bagian tengahnya. Duban juga membuat sebuah bola. Ketikasemua yang dibutuhkannya telah selesai dibuat, pada keesokan harinya, Dubankembali menghadap Raja Yunan.Setelah bertemu dengan Raja Yunan, Duban meminta Raja segera pergike lapangan untuk bermain bola dengan tongkat yang telah dibuatnya. Rajamenuruti perintah Duban dan mulai bermain bola bersama para pejabat, pengawal, menteri, dan pembesar negeri.Dengan perasaan yang campur aduk, Raja Yunan memasuki lapangan. Tak lama, datanglah Duban untuk menyerahkan tongkat yang dibuatnya kepada baginda raja. Dia berkata, 'Silakan Paduka ambil tongkat ini, dan peganglahdengan cara seperti ini. Setelah itu, masuklah ke tengah lapangan dan pukullah bola ini sekuat-kuatnya, sampai tangan dan tubuh Paduka berkeringat. Denganadanya keringat itulah, obat yang hamba buat akan mengalir dari tangan kesekujur tubuh Paduka. Setelah selesai bermain, Paduka hendaknya langsungkembali ke istana untuk mandi dan membersihkan diri. Semoga saja pada saatitu penyakit Paduka telah sembuh.'Raja Yunan kemudian mengambil tongkat dari tangan Duban dan segeramenaiki tunggangannya. Bola pun dilemparkan, dan Raja Yunan langsung me-ngejarnya dan memukulnya sekuat tenaga dengan tongkat yang digenggamnya erat-erat. Berulang-ulang Raja Yunan memukul bola, sampai tangan dan sekujur tubuhnya mengeluarkan keringat. Ramuan obat pun mulai mengalir.Ketika Duban mengetahui bahwa ramuan yang dibuatnya telah mengaliriseluruh tubuh Raja Yunan, ia pun meminta baginda menyudahi permainandan kembali ke istana untuk mandi. Raja Yunan menuruti permintaan itu, dan baginda langsung pulang ke istana dan memerintahkan agar kamar mandisegera disiapkan. Para pelayan dan budak istana sibuk menyiapkan kamar mandi. Raja kemudian mandi sampai badannya benar-benar bersih.Sesuai mandi, Raja Yunan mengenakan pakaiannya di dalam kamar mandi.Sekeluarnya dari kamar mandi, baginda melihat-lihat tubuhnya. Ajaib. Dia tidak lagi melihat belang yang bertahun-tahun tidak bisa hilang itu. Tubuh bagindaRaja Yunan kembali bersih bagaikan perak putih. Bukan main gembiranyaRaja Yunan ketika mengetahui bahwa penyakitnya telah sembuh. Baginda punsegera menuju istana untuk tidur.Keesokan harinya, pagi-pagi sekali Raja Yunan telah memasuki ruangutama istana dan duduk di singgasananya. Beberapa pengawal dan pembesar kerajaan datang menghadap.Mari kita tinggalkan sejenak Raja Yunan yang sedang berbahagia. Sekarangkita beralih untuk melihat Duban, si orang pintar.Setelah pulang dari pertandingan kemarin petang, Duban kembai ke tempattinggalnya. Keesokan harinya, orang pintar ini langsung menuju istana danmeminta izin untuk menghadap raja. Raja tentu mengizinkan Duban untuk  bertemu dengannya. Di hadapan Raja Yunan, Duban bersenandung:
Kemuliaan tampak, ketika seorang bapak dipanggil  Dia tentu menolak, jika bukan kau yang memanggil  Wahai pemilik wajah yang cahayanya begitu mulia, dan menghapus gulita Wajahmu terus bersinar bak bulan di tengah malam hingga tak kau lihat wajah zaman yang masam Kau limpahi aku segala anugerah kemuliaan Memperlakukan kami bagai awan kepada tutnbuhan Banyak harta kau habiskan 'tuk mencari kemuliaan Dan di tengah zaman, begitu banyak yang kau butuhkan
Ketika Raja Yunan melihat orang yang telah berhasil mengobati penyakitnyaitu datang, baginda pun meminta Duban duduk di sampingnya. Kemudianmereka berdua menyantap hidangan yang telah disajikan.Sepanjang hari Raja Yunan menjamu Duban dengan segala kenikmatan,dan ketika malam tiba, Raja Yunan memberikan dua ribu dinar kepada Duban, belum termasuk berbagai macam bingkisan dan hadiah lainnya. Duban pulangkembali ke rumahnya. Sementara sang raja yang sedang gembira tak henti-hentinya mengagumi orang yang telah mengobati penyakitnya. Di dalam hatiRaja Yunan berkata, 'Orang ini telah berhasil mengobati penyakitku tanpa meng-gunakan minyak oles sama sekali. Demi Allah, hal seperti itu tentu merupakanhasil dari pengetahuan yang mendalam. Aku harus terus membuatnya senangdan memuliakan dirinya, aku pun juga harus menjadikannya teman selama-lamanya.'Malam itu, Raja Yunan tidur dengan hati berbunga-bunga. la begitu gembiraatas kesembuhan dirinya dari penyakit yang telah dideritanya begitu lama.Keesokan harinya, seperti biasa baginda Raja Yunan kembali duduk disinggasananya. Beberapa pembesar kerajaan datang menghadap. Telah hadir  pula beberapa pejabat dan menteri yang duduk di sisi kanan dan kiri bagindaraja. Raja Yunan lalu memerintahkan agar Duban dipanggil. Duban pun datangdan masuk ke dalam istana.Setibanya di istana, Raja Yunan langsung menyambut orang pintar ini dankemudian mempersilakannya duduk di samping baginda raja. Tak berapa lama,mereka berdua tenggelam dalam pembincangan sampai malam menjelang.Sebelum Duban pulang, Raja Yunan menghadiahinya dengan lima potong pakaian dan uang seribu dinar. Setelah mengucapkan terima kasih pada sangraja, Duban kembali pulang.Keesokan harinya, Raja Yunan kembali masuk ke ruang utama istananya.seperti biasanya, di dalamnya telah hadir seluruh pejabat, menteri, dan pengawalraja. Tampak hadir pula salah seorang menteri yang suka mendengki. Ketikamenteri yang jahat ini mengetahui bahwa baginda raja memiliki kedekatankhusus dengan Duban serta sering memberinya berbagai macam pemberian,muncul perasaan dengki di hatinya dan dia mulai menyusun sebuah rencana busuk.Menteri jahat itu menghadap Raja Yunan. Dia berkata, 'Wahai Paduka Rajayang begitu baik kepada semua orang, sesungguhnya hamba memiliki sebuahnasihat untuk Paduka yang akan hamba sampaikan atas perkenan Paduka.'
Mendengar permintaan itu, Raja menjawab, 'Apa nasihatmu?''Wahai Paduka Raja,' si menteri jahat memulai penuturannya, 'Sesungguh-nya hamba melihat bahwa Paduka telah melakukan kesalahan dengan memberi berbagai macam hadiah kepada salah seorang musuh Paduka yang terus berusaha merongrong kerajaan yang Paduka pimpin. Paduka justru terus mem- perlakukan musuh itu dengan baik serta memuliakannya begitu rupa. Hambatakut kalau-kalau hal itu justru akan membahayakan Paduka.Demi mendengar apa yang diungkapkan oleh menterinya itu, seketika wajah baginda Raja Yunan menjadi merah padam, seraya berkata, 'Siapa yang kaumaksud sebagai musuhku tetapi aku memperlakukannya dengan baik itu?''Duhai, sadarlah Paduka,' ujar sang menteri, 'yang hamba maksud adalahDuban!''Mengapa kau berkata begitu? Duban adalah sahabatku, dan dia juga adalahorang yang paling mulia bagiku, karena dialah yang berhasil menyembuhkan penyakitku yang bertahun-tahun tidak dapat disembuhkan oleh tabib mana pun. Di zaman seperti ini, aku tak dapat menemukan orang seperi Duban.Kukira kau mengatakan ini hanya karena kau iri seperti yang pernah kudengar tentang Raja Sindbad,' ujar baginda tak percaya."
 Pagi datang lagi, Cerita Syahrazad pun terhenti. Satu malam lagi, putri yang cerdas ini selamat dari mati.
Malam Ke- 5
Syahrazad melanjutkan ceritanya...
Raja Yunan lalu berkata kepada menterinya itu, "Hai menteri! Ketahuilah bahwa perasaan iri telah merasuki dirimu atas Orang Pintar itu. Kau tentu ingin agar aku membunuhnya, dan sesudah itu, aku akan menyesal seperti yang pernahmenimpa Raja Sindbad yang membunuh burung elang kesayangannya.""Bagaimana ceritanya?" tanya sang menteri."Pada zaman dahulu hiduplah seorang raja Persia," Raja Yunan memulai penuturannya, "Raja Persia ini memelihara seekor elang yang amat disayanginya, bahkan seringkali elang ini tidur di tangannya sepanjang malam. Raja selalumembawa elang kesayangannya itu ketika ia berburu. Raja juga mengalungkansebuah cangkir yang terbuat dari emas di leher elang itu untuk digunakan disaat minum.Pada suatu hari, juru rawat elang raja datang menghadap, 'Wahai baginda,musim berburu telah tiba,' ujarnya.Mengetahui hal itu, sang raja segera mempersiapkan segala sesuatu yangakan dibawanya berburu. Tak lupa, baginda membawa serta burung elangkesayangannya.Setelah beberapa lama menempuh perjalanan, rombongan Raja tiba disebuah lembah. Jaring buruan pun dipasang. Tak perlu menunggu terlalu lama,ketika tiba-tiba seekor kijang terperangkap di dalam jaring yang mereka pasang.Pada saat itu, Raja berkata, 'Kalau ada di antara kalian yang menyebabkan kijangini terlepas, maka aku akan membunuhnya.' Mendengar ancaman sang Raja,seluruh pengawal memperkuat jeratan jaring buruan yang mereka pegang.Entah bagaimana, kijang yang terjerat di dalam jaring itu menghadapkanmukanya ke arah Raja seraya menundukkan kepalanya, seakan-akan kijangitu sedang bersujud kepada Raja. Melihat itu, sang Raja pun menganggukkankepalanya, dan tiba-tiba saja kijang itu melompat ke atas kepala Raja danmelarikan diri.Seraya terkejut atas apa yang dialaminya, baginda Raja memalingkan pan-dangannya ke arah para pengawal. Raja pun melihat bahwa para pengawalnyaitu menunjukkan tatapan mata yang aneh padanya. 'Wahai menteri, apa yangmereka gunjingkan?'Menterinya menjawab, 'Mereka ramai membicarakan pernyataan bagindatadi bahwa baginda akan membunuh siapa pun yang menyebabkan kijangtadi melarikan diri.'Mendengar sindiran itu, Raja langsung bersumpah, 'Demi hidupku, akankutangkap kijang itu ke mana pun larinya.'Raja pun kemudian mengikuti jejak kijang yang tadi melarikan diri. Tak terlalu sulit bagi Raja untuk menemukan kijang yang dikejarnya. Sebelum Rajamendekati kijang tersebut, seketika elang kesayangannya terbang menerkamkijang tersebut, hingga matanya buta, dan kijang itu pun berhasil ditaklukkan.Kemudian Raja mengeluarkan sebilah besi dan dipukulnya kijang itu. Raja lalumenyembelih kijang hasil buruannya itu.
Pada saat itu, udara terasa amat panasnya, sementara tempat itu adalah gurunyang kering kerontang. Raja dan kuda yang ditungganginya mulai merasakanhaus. Raja memandang sekelilingnya untuk mencari air. Ajaib. Raja menemukansebatang pohon yang dari batangnya keluar air. Tanpa pikir panjang, sangRaja langsung mengambil cangkir yang terdapat di leher elang peliharaannyadan mengisinya dengan air. Setelah cangkir itu penuh, Raja meletakkannya dihadapannya, dan tiba-tiba elang kesayangannya menyambar cangkir itu hinggaair di dalamnya tumpah. Rajapun mengambil lagi cangkir yang terjatuh dankembali diisinya dengan air. Sang Raja mengira bahwa kelakuan elangnya itudisebabkan karena elangnya juga merasakan haus seperti dirinya.Untuk kedua kalinya, sang Raja meletakkan cangkir yang berisi air di hadapannya, namun lagi-lagi elang miliknya terbang dan menyambar cangkir tersebut hingga airnya tumpah. Bukan main marahnya sang Raja kepada burung peliharaannya itu. Diambilnya untuk ketiga kalinya, dan langsungdiberikan kepada kuda tunggangannya, namun lagi-lagi, si elang terus berusahamenumpahkan isi cangkir itu dengan sayapnya.'Dasar burung terkutuk! Mengapa kau halang-halangi kita semua minum,'ujar baginda Raja seraya mengayunkan pedangnya ke arah elang miliknya,hingga putuslah sayapnya.Sembari menahan sakit, elang kesayangan Raja itu memberi isyaratkepada Raja untuk melihat ke atas pohon tempat dia mengambil air. Raja punmengangkat kepalanya ke atas pohon untuk melihat apa sebenarnya yang adadi atas pohon. Raja terkejut, karena ternyata di atas pohon itu terdapat seekor ular besar yang membiarkan bisa dari mulutnya menetes ke bawah pohon.Bukan main penyesalan yang dirasakan oleh sang Raja, ketika menyadarikebodohannya yang telah menebas sayap elang kesayangannya. Dia lalu bangkit dan menaiki kudanya untuk kembali ke tempatnya semula. Kijangyang berhasil ditangkapnya diserahkan kepada juru masak. Kemudian sangRaja duduk, sementara di tangannya, elang kesayangannya sedang meregangnyawa. Burung yang amat disayanginya dan baru saja menyelamatkan nyawanyaitu pun mati. Kesedihan sang Raja meledak dalam penyesalan atas apa yangtelah dilakukannya."Ketika menteri Raja Yunan mendengar kisah itu, iapun berkata kepada baginda Raja, "Wahai baginda raja yang agung, jadi bahaya apa yang bagindalihat dari apa yang hamba lakukan? Sebenarnya hamba melakukan ini karenahamba kasihan kepada baginda. Hamba juga yakin bahwa baginda akan se-gera mengetahui kebenaran atas apa yang hamba ucapkan. Jika baginda sudimendengarkan peringatan hamba, baginda akan selamat, tetapi jika tuduhankuini ternyata salah, maka hamba pasti akan dihukum mati seperti yang duludialami oleh seorang menteri yang melakukan tipu muslihat atas diri seorang putra Raja.Raja tersebut memiliki seorang putra yang sangat gemar berburu. Selainitu, sang Raja juga memiliki seorang menteri yang ditugaskan untuk selalumengikuti putranya ke mana pun putranya itu pergi.Pada suatu hari, pangeran putra Raja ini keluar istana untuk berburu.Sang menteri pun menyertai perburuan yang dilakukan oleh pangeran yangharus terus dikawalnya itu. Singkat cerita, mereka menemukan seekor binatangyang besar."Sungguh seekor buruan yang tepat untuk pangeran, kejarlah ia!" ujar menteri kepada sang pangeran.Tanpa pikir panjang, sang pangerang langsung mengejar buruannyasendirian. Sampai akhirnya, setelah jauh mengejar dan tidak berhasil menangkap buruan yang dikejarnya, sang pangeran menyadari bahwa dirinya telah tersesat.Sang pangeran kebingungan, entah berada di mana dia sekarang.Di tengah kebingungan, sang pangeran melihat seorang gadis yang sedangmenangis di ujung jalan yang dilaluinya. Dia lalu bertanya pada gadis itu,"Siapa kau?"Gadis itu menjawab, "Aku adalah salah seorang putri Raja Hindustan.Sebenarnya aku sedang melakukan perjalanan, namun aku terserang kantuk sehingga aku terjatuh dari kuda yang kukendarai. Kini aku di sini, tanpa tahudi mana aku sebenarnya."Mendengar pengakuan itu, sang pangeran merasa iba kepada putri Raja Hindustan itu. Dipapahnya sang putri dan dinaikkan ke punggung kudayang ditungganginya. Setelah beberapa lama berjalan, mereka tiba di sebuahsemenanjung. Sang putri berkata, "Tuan, izinkan aku untuk buang air barangsejenak."Sang pangeran menurunkan putri tersebut dan menguntitnya dari belakang. Dengan amat perlahan, tanpa sepengetahuan sang putri, sang pangeran mendekati sang putri dari belakang. Dugaannya benar, gadis yangmengaku sebagai putri Raja Hindustan itu ternyata adalah hantu betina. Hantuitu sedang berbicara kepada anak-anaknya, "Hai anak-anakku, hari ini ibu berhasil membawa seorang manusia yang gemuk.""Terima kasih, Bu. Bawalah ia kemari untuk segera kami santap," jawabanak-anaknya.Ketika telinganya mendengar semua kalimat itu, sang pangeran langsungmenyadari bahwa dirinya berada di ambang maut, dengan tubuh gemetar,sang pangeran kembali ke tempatnya semula. Di tengah ketakutan yang me-ngepungnya, si 'Putri Hidustan' kembali ke hadapannya dan berkata, "Mengapatuan ketakutan?"Sang pangeran menjawab, "Sebenarnya aku memiliki seorang musuhyang amat kutakuti.""Bukankah tadi tuan mengaku bahwa tuan adalah seorang pangeran?"Tanya hantu betina itu."Benar," jawab pangeran."Kalau memang demikian, mengapa tuan tidak memberi harta bendakepada musuh tuan itu agar dia senang," kata hantu itu."Tak mungkin. Musuhku itu tidak menyukai harta, yang dia inginkanhanyalah nyawaku. Sungguh aku takut padanya, dan aku adalah orang yangdizalimi." Jawab sang pangeran.Kemudian hantu itu pun berkata, "Jika benar tuan adalah orang yangdizalimi seperti yang tuan katakan, lantas, mengapa tuan tidak meminta per-tolongan kepada Allah agar Dia menghentikan kejahatan musuh tuan itu?"Setelah mendengar anjuran si hantu betina, sang pangeran kemudian me-nengadahkan kepalanya ke langit seraya berdoa, "Wahai Zat Yang MenjawabDoa dan Menyingkirkan Keburukan bagi setiap orang sengsara yang berdoa pada-Nya. Tolonglah hamba dari kejahatan musuh hamba, dan jauhkanlahia dari diri hamba, karena sesungguhnya Engkau Mahasanggup berbuat apasaja sekehendak-Mu."Seusai doa itu dibacakan, tiba-tiba hantu betina itu langsung lenyap darihadapan sang pangeran, sedangkan sang pangeran secara ajaib telah tiba kembali di istana ayahnya. Di sana pangeran menuturkan semua hal yang barudialaminya, termasuk kejahatan yang dilakukan oleh sang menteri. Menteri busuk itu menyudahi ceritanya."Jadi, jika Paduka terus mempercayai Duban, tentu dia akan membunuhPaduka," ujar sang menteri meyakinkan Raja Yunan.Akhirnya, Raja Yunan mempercayai dusta yang disampaikan menterinyaitu, "Jadi apa yang harus kulakukan sekarang?" Menteri jahat itu menjawab, "Saat ini juga, panggillah Duban untuk menghadap Paduka. Sesampainya di sini, Paduka harus langsung memenggallehernya, jangan sampai Paduka didahului olehnya.""Baik, akan kulakukan," Raja Yunan setuju, dan dia segera mengirim salahsatu pelayan istana untuk memanggil Duban.Ketika Duban sampai di hadapan Raja, dia menyenandungkan qasidah berikut ini:
Sungguh kau telah berbuat baik padaku sebelum kuminta Segala kenikmatan datangi aku, tanpa halangan apa pun  Aku kukatakan bahwa apa yang kaulakukan padaku Meringankan sedihku, meski memberatkan aku
Dia lalu menyenandungkan syair berikut:
Jangan tunjukkan dukamu semuanya Karena segala sesuatu ada takdirnya Senanglah dengan kebaikan saat ini Kau 'kan lupakan apa yang kau lalui Karena, berapa banyak masalah yang melelahkan bagimu, padahal ujungnya ada yang menyenangkan  Allah, sanggup berbuat sekehendak-Nya Maka janganlah kau melawan-Nya
Duban melanjutkan senandungnya:
Tenang, dan berbaik-baiklah dengan segala susah hati Karena keresahan 'kan hilangkan akal yang jeli Tak ada guna mengasuh budak yang sudah tua Tinggalkan dia, agar kau selamat sejahtera
"Apakah kau tahu mengapa kau kupanggil ke istanaku, wahai OrangPintar?" ujar baginda Raja."Hanya Allah yang mengetahui hal gaib, Baginda," jawab Duban.
"Aku memanggilmu ke sini tak lain, adalah untuk membunuhmu!" jawabsang Raja.Mendengar jawaban itu, Duban terkejut, lalu dia berkata, "Wahai baginda,mengapa kau ingin membunuhku? Apa dosaku sehingga aku harus dihukummati?""Ada seseorang yang mengatakan padaku bahwa sebenarnya kau adalahseorang mata-mata yang datang ke sini untuk membunuhku," jawab Raja. Ke-mudian Raja memanggil algojo untuk menyingkirkan Duban yang dianggapnyasebagai pengkhianat.Merasa dirinya terancam, Duban berseru, "Baginda, biarkan hamba hidup,maka Allah akan membiarkan baginda hidup. Jangan bunuh hamba, karena jika tidak, Allah yang akan membunuh Baginda." Namun, Raja bergeming, "Tidak, aku takkan pernah merasa aman sampaikau dibunuh. Karena kau telah berhasil menyembuhkan penyakitku dengansesuatu yang hanya kupegang, maka kau tentu sanggup membunuhku hanyadengan sesuatu yang kucium, atau dengan cara lain."Duban menyergah, "Wahai baginda Raja, inikah balasan baginda untuk hamba? Air susu dibalas air tuba.""Tidak, kau tetap harus kubunuh," ujar sang Raja.Duban patah arang. Airmatanya meleleh. Dia menyadari bahwa perbuatan baiknya selama ini ternyata memang berada tidak pada tempatnya. Di tengahkesedihannya, Duban melagukan sepotong syair:
Maimunah adalah seorang gadis tolol  Meski ayahnya termasuk orang berilmu Tak pernah berjalan di tanah kering dan lumpur Kecuali dengan cahaya petunjuk karena takut tergelincir Kuberi nasihat, aku tak beruntung, karena mereka berdusta Nasihatku memerosokkan aku di negeri yang hina Kalau aku hidup kutakkan pernah beri nasihat, dan kalau aku mati,laknatlah para penasihat sepeninggalku dengan segala ungkapan
Duban lalu berkata, "Balasan baginda atas jasa hamba adalah seperti balasan yang dulu pernah dilakukan oleh seekor buaya.""Bagaimana kisah tentang buaya yang kau maksud?" tanya sang Raja.
Duban menjawab, "Hamba tak mungkin menuturkan kisahnya dalam ke-adaan seperti sekarang ini. Maka demi Allah, biarkanlah hamba hidup, makaAllah akan membiarkan baginda hidup." airmata Duban kembali mengalir deras.Melihat kejadian itu, beberapa orang pembantu Raja bangkit dan berkata,Wahai Raja, batalkanlah hukuman mati atas orang ini, karena kami tidak pernahmelihatnya berbuat dosa atas baginda. Yang kami tahu, orang inilah yang telahmenyembuhkan baginda yang tak dapat disembuhkan oleh tabib lain."Di ujung keputusasaan, Duban mengetahui bahwa Raja Yunan tak mungkinmembatalkan hukumannya. Duban berkata, "Wahai Raja, kalau memang baginda tetap harus membunuhku, maka berilah hamba kesempatan barangsejenak untuk kembali ke rumah hamba untuk memberi petunjuk kepadakeluarga dan semua tetangga hamba tentang cara penguburan hamba nanti.Hamba juga akan menghibahkan semua kitab ketabiban yang hamba miliki.Baginda, hamba memiliki sebuah kitab yang sangat istimewa yang akan hamba berikan kepada baginda."Raja lalu bertanya, "Kitab apa yang kau maksud?"Duban menjawab, "Di dalam kitab tersebut terdapat begitu banyak rahasiayang tak terhitung jumlahnya. Jika baginda memenggal kepala hamba, bukalahkitab itu. Pada lembar ketiga di baris ketiga halaman sebelah kiri, terdapatsebuah mantera yang akan membuat kepala yang telah terpenggal dapat berbicara untuk menjawab pertanyaan apa pun yang baginda ajukan."Dengan rasa takjub, baginda kembali bertanya, "Hai orang pintar, apakah jika kepalamu kupenggal dan kubacakan mantera itu, kepalamu akan dapat berbicara denganku?""Ya," jawab Duban.Setelah itu, Raja mengizinkan Duban untuk pulang ke rumahnya di bawah pengawalan ketat. Duban masuk ke dalam rumahnya. Dan sehariandia menyelesaikan segala urusannya.Keesokan harinya, Raja kembali memasuki ruang utama istananya. Dantak lama kemudian, masuklah Duban si Orang Pintar dan langsung berdiridi hadapan Raja. Tampak tangannya memegang sebuah kitab kuno. Duban pun duduk seraya berkata, "Tolong ambilkan sebuah baki." Setelah baki yangdimintanya tiba, Duban berkata, "Wahai baginda, silakan ambil kitab ini, namun jangan baginda buka kitab ini sebelum baginda memenggal kepala hamba.Ketika kepala hamba sudah dipenggal, letakkan kepala hamba itu di atas baki ini, karena dengan demikian darah dari kepala hamba akan berhenti. Sesudahitu, silakan Paduka membuka kitab ini."Tanpa menunggu lebih lama, baginda Raja langsung memerintahkan algojountuk memenggal kepala Duban. Kitab yang diberikan padanya diambilnya.Terpenggallah kepala Duban. Seperti yang telah diminta oleh Duban, algojolalu meletakkan kepala yang telah terpisah dari badan itu di atas baki, tepatdi hadapan Raja. Tiba-tiba Duban membuka matanya seraya berkata, "WahaiRaja, bukalah kitab itu!"Ketika mendengar perintah dari penggalan kepala di hadapannya, bagindaRaja langsung membuka kitab yang telah berada di tangannya. Aneh. Rupanyalembaran kitab rua itu telah melekat satu sama lain, sehingga baginda Rajamembasahi ujung jarinya dengan lidahnya agar dapat membuka halaman-halaman kitab tua itu. Dengan susah payah baginda Raja membuka halamandemi halaman. Berkali-kali sang Raja membasahi ujung jarinya denganlidahnya untuk mempermudah dirinya ketika membuka lembaran-lembarankitab kuno itu.Sudah enam lembar halaman kitab kuno itu yang dibuka oleh Raja Yunan,tetapi tidak satu huruf pun yang dilihat oleh baginda. Di tengah keheranannnya,Raja Yunan bertanya, "Wahai Orang Pintar, aku tidak menemukan tulisan apa pun di dalam kitab ini.""Cobalah baginda buka lagi halaman lainnya," ujar Duban.Maka Raja Yunan kembali membolak-balik halaman kitab di tangannya.Dan seperti sebelumnya, berkali-kali sang Raja membasahi ujung jarinya denganlidahnya untuk membuka halaman demi halaman yang rupanya memangsudah saling melekat.Lembar demi lembar dibuka oleh Raja Yunan. Entah sudah berapa kali jarinya berulang-ulang dibasahi dengan lidahnya, sampai akhirnya Raja Yunanterjatuh dari singgasananya dan langsung tewas!Rupanya, lembaran-lembaran kitab kuno yang diberikan Duban kepadaRaja Yunan telah dibaluri racun yang amat mematikan. Tindakan Raja yang berkali-kali membasahi ujung jarinya dengan lidah untuk membuka halamankitab yang lengket, telah membuat racun merasuk ke dalam rubuhnya.Melihat orang yang membunuhnya telah tewas, dari atas baki terdengar  penggalan kepala Duban bersenandung:
Mereka berkuasa, dan terus berlama-lama Sungguh sedikit yang baik, seolah hukum tak ada Jika harus insaf, insaflah! Tapi mereka menolak Maka waktu datang dengan bencana dan bala' Biarlah lisan kenyataan yang menyenandungkan Ini dibalas itu,karena tak ada yang mencela zaman
"Raja Yunan telah mati. Jadi, ketahuilah wahai jin seandainya saja diamembiarkan Duban hidup, tentulah Allah akan membiarkannya hidup.Akan tetapi sang Raja lebih memilih untuk membunuh Duban yang telah me-nolongnya, maka Allah membalas kejahatannya. Begitu pula denganmu, jikakau membiarkan aku hidup, maka Allah akan membiarkanmu hidup," ujar sinelayan tua kepada jin di dalam botol tembaga yang dibawanya.
Malam hampir lewat. Pagi sudah dekat. Syahrazad menutup mulutnya rapat-rapat.
Malam Ke- 6
Malam keenam tiba. Syahrazad kembali menuturkan ceritanya.
Ketika si nelayan tua berkata kepada sang jin, "Sebenarnya, jika kau mau mem- biarkan aku hidup, maka aku akan membebaskanmu, tetapi rupanya yangkau inginkan hanyalah membunuhku, oleh sebab itu aku biarkan kau mati didalam botol yang akan kulemparkan ke dalam laut."Ketika mendengar ucapan si nelayan tua, sang jin berkata, "Demi Allah, jangan kau lakukan itu! Beri aku kesempatan untuk hidup. Janganlah kau mem- balas kejahatan yang aku lakukan. Wahai nelayan, berbuat baiklah, meski tadiaku telah berbuat jahat padamu. Janganlah kau mengikuti apa yang pernahdilakukan oleh Umamah bersama Atikah.""Apa yang mereka berdua lakukan?" tanya si nelayan.
Dari dalam botol, jin itu menjawab, "Sekarang bukanlah saat yang tepatuntuk menceritakannya. Bebaskanlah aku, maka aku akan menuturkan kisahtentang kedua orang itu padamu."Tetapi si nelayan menolak dan berkata, "Tampaknya kau memang harussegera dilempar ke dalam laut. Tak mungkin aku mengeluarkanmu daridalam botol sekali lagi." Setelah berpikir dua kali, si nelayan tua akhirnya berkata, "Hai jin Ifrit, Allah pernah berfirman,
'Tepatilah janji, karena janji akandipertanggungjawabkan'
Engkau telah berjanji kepadaku dan bersumpah bahwakau tidak akan mengkhianatiku. Jika kau mengkhianatiku, maka Allah akanmembalas perbuatanmu, karena Dia hanya menunda pembalasan atas kejahatan,dan tidak pernah melalaikannya. Aku akan memperingatkan dirimu sepertiyang dilakukan oleh Duban kepada Raja Yunan,
'Biarkanlah aku hidup, maka Allahakan membiarkan kau hidup'."
Si nelayan membuka botol yang dipegangnya.Sang jin pun tertawa terbahak-bahak. Sambil melangkah dia berkata, "Hainelayan, ikuti aku."Si nelayan pun mengikuti sang jin dari belakang. Dengan perasaan gembiraatas kebebasannya, sang jin membawa si nelayan ke sebuah tempat di atasgunung. Tempat yang mereka berdua tuju adalah sebuah dataran luas yang ditengahnya terdapat sebuah telaga. Jin itu kemudian memerintahkan si nelayanuntuk menebarkan jaringnya ke tengah telaga untuk mengambil ikannya.Si nelayan tua lalu melihat ke dalam telaga. Di dalam telaga, si nelayan tuamelihat begitu banyak ikan beraneka warna, ada yang putih, merah, biru, dankuning. Sebuah pemandangan yang membuat si nelayan tua takjub. Tanpa pikir panjang, si nelayan langsung menebarkan jaringnya. Perlahan ditariknya jaringnya, ternyata dia berhasil menangkap empat ekor ikan dengan warnayang berbeda.Sang jin lalu berkata, "Bawalah keempat ekor ikan itu untuk dihadiahkankepada Sultan, niscaya engkau akan mendapatkan apa pun yang kau inginkan.Tetapi, demi Allah, maafkanlah aku, karena aku tidak tahu jalan yang haruskita tempuh, sebab aku telah berada di dasar laut selama seribu delapan ratustahun. Sungguh baru sekarang aku melihat dunia. Aku akan meninggalkanmu, pesanku, jangan kau mengambil ikan dari telaga ini lebih dari satu kali setiaphari. Semoga Allah melindungimu." Setelah mengucapkan kata perpisahan,sang jin menginjakkan kakinya dua kali ke tanah. Bumi pun terbelah, dansang jin masuk ke dalam tanah meninggalkan si nelayan tua. Dengan perasaan berbunga-bunga, si nelayan tua kembali ke kota, di dalam hatinya dia masihtak dapat mempercayai apa yang dialaminya bersama sang jin.Sesampainya di rumah, si nelayan memasukkan ikan yang ditangkapnyake dalam sebuah wadah yang telah diisi air. Diletakkannya wadah itu di ataskepalanya untuk dibawa ke istana seperti yang dianjurkan sang jin.Setibanya di istana, si nelayan langsung menunjukkan ikan tangkapannyakepada Sultan. Sultan merasa takjub atas apa yang dilihatnya, karena seumur hidupnya, baginda tidak pernah melihat ikan seperti yang dilihatnya kali ini.Sultan kemudian menyerahkan ikan-ikan yang dibawa si nelayan kepada juru masak untuk digoreng. Sultan kemudian memerintahkan salah seorangmenterinya untuk memberikan uang empat ratus dinar kepada si nelayantua. Setelah menerima uang yang diberikan menteri, si nelayan tua pulangke rumahnya. Dengan perasaan gembira yang meluap-luap, si nelayan tuamenemui istrinya untuk membeli berbagai kebutuhan keluarganya denganuang yang diterimanya dari Sultan.Sementara itu, di dapur istana, juru masak istana tengah sibuk menyiangiikan yang diserahkan Sultan padanya. Setelah ikan itu bersih, si juru masak memasukkan ikan-ikan itu ke dalam penggorengan. Si juru membiarkan ikanyang digorengnya di atas penggorengan, dan terjadilah sebuah kejadian aneh.Ikan yang sedang digoreng itu tiba-tiba berdiri, seraya menghadapkan wajahnyake arah dinding dapur. Dinding dapur yang ditatap oleh ikan itu kemudianterbuka, dan keluarlah seorang gadis kecil yang cantik jelita. Di kedua tangangadis kecil itu melingkar sepasang gelang yang indah, dan di jari jemarinya tersemat beberapa buah cincin bertatahkan permata yang indah. Sementaratangan gadis kecil itu memegang sebatang rotan. Gadis kecil itu kemudianmenusukkan batang rotan yang dipegangnya ke dalam penggorengan seraya berkata, "Hai ikan, apakah kau menepati janjimu yang dulu?" Berkali-kali gadiskecil itu mengucapkan pertanyaan yang sama, dan ikan-ikan itu pun menjawab,"Ya, tentu." Dan keempat ikan itu pun melagukan sebait syair:
Jika kau kembali, kami 'kan kembali.Jika kau menepati janji, kami pun 'kan menepati janji  Akan tetapi jika kau pergi, maka kami pun mencukupkan sampai di sini
Seketika, si gadis kecil membalikkan penggorengan di hadapannya, dankemudian masuk ke tempatnya yang tadi. Tembok dapur kembali seperti se-dia kala. Juru masak kerajaan yang sedari tadi menyaksikan kejadian aneh itulangsung berdiri menghampiri ikan-ikan yang dimasaknya. Sayang, ternyatakeempat ikan itu telah hangus menjadi arang. Pada saat yang bersamaan, salahseorang menteri masuk untuk membawa ikan yang tadi dimasak ke hadapanSultan.Karena keempat ikan yang dimasaknya telah hangus, juru masak kerajaanmenangis seraya menceritakan kepada sang menteri semua yang dilihatnyatadi. Sang menteri pun terkejut ketika mendengar penuturan si juru masak,dia kemudian memerintahkan salah seorang pembantunya untuk memanggilsi nelayan tua."Hai nelayan, kau harus membawakan kami empat ikan baru yang samadengan keempat ikan yang kau bawa tadi," ujar sang menteri kepada si nelayantua.Si nelayan pun mematuhi permintaan menteri. Dia segera kembali ke telagayang dikunjunginya bersama jin. Sesampainya di sana, jaring pun langsungditebarnya. Seperti sebelumnya, kali ini si nelayan berhasil menangkap empatekor ikan. Tergopoh-gopoh dibawanya ikan iku kepada menteri yang telahmenunggunya untuk kemudian diserahkan kepada juru masak istana.Ketika menyerahkan ikan-ikan aneh itu, sang menteri berkata, "Gorenglahikan-ikan ini di hadapanku, agar aku dapat melihat apa yang kau katakantadi." Juru masak istana pun langsung membersihkan ikan-ikan yang baruditerimanya dan kemudian memasukkannya ke dalam penggorengan.Benar. Tak berapa lama, dinding dapur istana terbelah dan keluarlahseorang gadis cantik yang tangannya memegang sebatang rotan. Sambilmenusukkan rotan ke dalam penggorengan, gadis itu berkata, "Hai ikan,apakah kau menepati janjimu yang dulu?" Ikan-ikan itu pun mengangkatkepala mereka seraya berkata, "Ya, tentu." Dan sekali lagi, keempat ikan itumelagukan syair yang telah disebut di atas.
Hari hampir pagi. Cerita yang dituturkan Syahrazad pun terhenti.
Malam Ke- 7
Syahrazad melanjutkan ceritanya...
Seusai mendengar perkataan sang ikan, gadis kecil itu kembali membalikkan penggorengan dengan menggunakan tongkatnya. Setelah melakukan itu, sigadis kembali masuk ke tempatnya keluar tadi, dan tembok yang terbelah pun kembali seperti semula.Setelah melihat kejadian tersebut dengan mata kepalanya sendiri, sangmenteri lalu berkata, "Masalah ini harus disampaikan kepada Sultan." Sangmenteri pun bergegas menghadap baginda Sultan untuk menyampaikan apayang baru terjadi di hadapannya."Aku harus melihat sendiri," demikian ucapan Sultan ketika mendengar laporan sang menteri.Sekali lagi, si nelayan rua diminta datang ke istana dengan membawaempat ekor ikan seperti sebelumnya. Sultan memberi waktu tiga hari kepadasi nelayan rua untuk memenuhi permintaannya. Sang nelayan pun kembalimendatangi telaga tempatnya mengambil ikan ajaib. Dan setelah berhasil me-nangkap empat ekor ikan, sang nelayan langsung menyerahkannya kepadasang menteri.Setelah menerima ikan yang diberikan oleh si nelayan rua, Sultan me-merintahkan menterinya untuk memberi empat ratus dinar kepada si nelayan.Kemudian baginda Sultan berkata, "Hai menteriku, gorenglah ikan-ikan itudi hadapanku.""Baik, Baginda," jawabnya. Lalu sang menteri mengambil sebuah penggorengan dan langsung memasukkan keempat ikan ajaib. Benar. Tembok istana terbelahdan keluarlah seorang budak hitam yang rupanya seperti kerbau atau orang Adyang buruk rupa, sementara tangannya memegang sebatang ranting berwarnahijau. Budak hitam itu lalu berkata, "Hai ikan, apakah kau menepati janjimu yangdulu?" Ikan-ikan itu pun mengangkat kepala mereka seraya berkata, "Ya, tentu."Dan sekali lagi, keempat ikan itu melagukan syair yang telah disebut di atas. Danseperti yang dilakukan si gadis cantik, si budak hitam itu pun kembali membalikkan penggorengan yang digunakan untuk memasak ikan tersebut hingga keempatikan yang sedang digoreng di atasnya hangus menjadi arang. Setelah itu, si budak hitam kembali masuk ke bagian tembok yang tadi terbelah.
Setelah budak itu menghilang, Sultan berkata, "Masalah ini tidak bolehdibiarkan. Ikan-ikan ini pasti menyimpan misteri yang luar biasa." Sultan punkemudian memerintahkan agar si nelayan tua dipanggil ke istana.Ketika si nelayan tua tiba di istana, Sultan bertanya padanya, "Dari manakau dapatkan ikan ini?""Dari sebuah telaga di antara empat gunung di balik gunung yang terletak di tepi ibu kota," jawab si nelayan.Lalu Sultan kembali bertanya pada nelayan tua itu, "Berapa hari waktuyang dibutuhkan untuk ke sana?""Kira-kira hanya setengah jam, Baginda," jawab si nelayan.Jawaban itu tentu membuat Sultan terkejut, dan baginda pun segera mem- bawa sebagian pasukannya untuk pergi bersama si nelayan tua. Di dalam hati,si nelayan tua mengutuk jin yang mengajaknya ke telaga ajaib itu.Rombongan besar kesultanan terus bergerak, hingga akhirnya merekatiba di puncak gunung dan tiba di sebuah dataran luas yang tidak pernahmereka lihat sebelumnya. Sultan dan seluruh pasukan merasa takjub dengandataran yang mereka lihat. Sebuah dataran yang terletak di antara empat buah gunung, dengan sebuah telaga berisi ikan empat warna: putih, merah,kuning, dan biru.Sultan hanya berdiri mematung, karena merasa ada yang tidak beresdengan apa yang dilihatnya, baginda berkata, "Apakah ada di antara kalianyang melihat sebuah telaga di tempat ini?"Mereka menjawab, "Tidak."Kemudian Sultan berkata lagi, "Demi Allah, aku tidak akan kembali keibu kota dan aku juga tidak akan duduk di singgasanaku lagi, sebelum akumengetahui misteri di balik telaga ajaib tersebut." Sultan pun kemudianmemerintahkan pasukannya untuk menetap di sekitar gunung, dan setelahitu, baginda memanggil salah seorang menterinya yang diketahui memiliki pengetahuan serta wawasan yang luas tentang berbagai masalah.Kepada menterinya itu Sultan berkata, "Aku akan melakukan melakukansesuatu, dan hanya kau yang tahu. Terbersit di dalam benakku untuk mencaritahu tentang telaga ajaib sendirian. Tugasmu adalah duduk di pintu kemahkuini, dan katakan kepada semua pembesar, menteri, dan pengawal, bahwaaku tidak mengizinkan siapa pun masuk untuk menemuiku. Dan jangan kau bocorkan rahasia ini kepada siapa pun." Dengan pakaian biasa dan dengan hanya membawa sebilah pedang, diam-diam Sultan pergi meninggalkan pasukannya dan terus berjalan hingga pagi tiba.Sultan terus berjalan sampai ketika matahari terasa begitu menyengat, ba-ginda pun berhenti untuk melepas lelah. Hanya sebentar Sultan beristirahat,dan kembali melanjutkan perjalanannya sampai malam datang dan terus ber-lanjut sampai pagi tiba. Tiba-tiba, nun di kejauhan mata Sultan melihat sebuahnoktah hitam. Kegembiraannya muncul, "Mudah-mudahan di sana ada orangyang dapat memberi tahu aku hal ihwal telaga dan ikan di dalamnya," begitukatanya di dalam hati.Ketika Sultan semakin dekat dengan noktah hitam yang dilihatnya, bagin-da mengetahui bahwa ternyata noktah hitam itu adalah sebuah istana yangdibangun dengan menggunakan batu hitam dan besi. Salah satu daun pintuistana itu terbuka.Dengan perasaan gembira, Sultan mengetuk pintu istana tersebut, tetapi tak ada jawaban. Sultan pun kembali mengetuk pintu istana itu untuk kedua kalinya,namun tetap tak ada jawaban. Sampai pada kali ketiga Sultan mengetuk pintu itudan masih tidak ada jawaban, akhirnya baginda memukul pintu istana itu kuat-kuat. Hening. Tak ada suara apa pun dari dalam istana. Sultan berkesimpulan bahwa istana di hadapannya itu pasti kosong. Dan setelah menghimpun segenapkeberaniannya, Sultan akhirnya masuk ke dalam istana aneh itu.Setibanya di bagian depan istana, baginda berseru, "Wahai penghuni istana,aku adalah orang asing yang sedang dalam perjalanan, apakah kalian memilikimakanan?" Namun, lagi-lagi hanya sunyi yang menjawab seruannya. Sultanmengulang seruannya sampai tiga kali, dan masih tidak ada jawaban.Setelah menguatkan hati, Sultan akhirnya memberanikan diri untuk masuk lebih jauh ke bagian dalam istana. Tak ada seorang pun yang dilihatnya. Matanyahanya melihat sebuah ruangan luas dengan lantai yang tertutup permadani. Ditengah ruangan itu terdapat sebuah air mancur. Di atas air mancur itu terdapatempat patung binatang yang terbuat dari emas yang pada bagian mulutnyamengalirkan air yang jatuh ke dalam kolam air mancur seperti ratna mutumanikam. Di sekeliling air mancur, terdapat banyak burung yang tidak dapatkeluar istana karena bagian atas ruangan ini dipasangi jaring. ketika melihatsemua itu, baginda Sultan begitu takjub, meski di dalam hatinya bagindamenyesal karena tidak dapat menemukan seorang pun yang dapat memberitahu tentang telaga, ikan, gunung, dan istana ini. Baginda Sultan masih tercenung sendiri dengan kepala yang dipenuhi seributanda tanya, ketika lamat-lamat telinganya mendengar nyanyian berikut ini:
Barang istimewa kusembunyikan, meski kekayaanku telah tampak Rasa kantuk telah pergi, dan mataku terus membelalak Muncul sebuah pikiran, dan kuseru hartaku Wahai harta, usah kau terus ada padaku Mengapa kalian muliakan pemimpin yang hina Ikuti nafsu, dan terus kejar kekayaan  Apa yang dilakukan si pemanah ketika berjumpa musuh Dia ingin memanah, padahal tali busurnya putus Jika terlalu banyak gundah hinggapi seorang pemuda 'Kan lari ke mana dia dari qadar dan dari qadha
Ketika Sultan mendengar suara itu, baginda langsung bangkit dan men-dekati arah suara itu. Di tempat asal suara itu Sultan melihat sehelai kain pem- batas yang menutupi sebuah pintu. Sultan segera menyingkapkan kain penutupitu, dan terlihatlah seorang pemuda yang duduk di sebuah singgasana yangsangat tinggi. Pemuda itu adalah sesosok pemuda yang tampan, baik tutur katanya, dengan pipi indah bagai pualam. Seorang pemuda yang sangat miripdengan yang diungkapkan oleh sebuah syair:
Tubuhnya dari ujung rambut dan dahinya Memendam banyak orang dalam gelap dan cahaya Jangan bantah dia yang di pipinya Terdapat titik hitam, hai saudara
Begitu gembira Sultan dapat berjumpa dengan pemuda itu. Baginda me-ngucapkan salam pada pemuda itu, dan pemuda itu pun membalas salamnyadari atas singgasana. "Wahai tuan, maafkan aku yang tidak bangkit dari sing-gasanaku," ujar sang pemuda.Sultan pun berkata, "Wahai pemuda, tolong beritahu aku tentang telaga,ikan aneka warna, istana ini, dan penyebab mengapa kau berada di tempat iniseorang diri sambil bersedih?"Usai mendengar pertanyaan Sultan itu, sang pemuda langsung menangistersedu-sedu.
"Mengapa kau menangis lagi?" tanya Sultan keheranan.Pemuda itu tidak menjawab, dari mulutnya hanya terdengar senandung berikut ini:
Serahkan segalanya kepada Rabb manusia Tinggalkan gundah, jangan terus berpikir Jangan tanyakan akan apa yang terjadi Karena semuanya terikat qadha dan qadar
Pemuda itu lalu berkata, "Bagaimana mungkin aku tidak menangis, se-mentara keadaanku seperti ini." Seraya mengatakan itu, sang pemuda itumengangkat bagian bawah bajunya. Tersingkaplah sebuah pemandangan yangmenakjubkan. Ternyata dari kepala sampai perut, pemuda itu memang berwujudmanusia, tetapi dari perut ke bawah tubuh pemuda itu berupa batu!Pemuda itu berkata, "Ketahuilah wahai Sultan, bahwa ikan yang kaumaksud itu memiliki kisah yang unik. Begini kisahnya," sang pemuda memulaiceritanya.Dulu, ayahku adalah raja di negeri ini. Baginda bernama Mahmud, danmenguasai Kepulauan Hitam. Baginda berkuasa selama tujuh puluh tahun.Setelah beliau meninggal dunia, kekuasaan jatuh ke tanganku, dan aku punmenikahi salah seorang sepupuku. Sepupuku yang kunikahi itu adalah seoranggadis yang sangat mencintaiku, sampai-sampai jika aku pergi, dia akan berhentimakan dan minum sampai aku pulang.Aku telah menikahinya selama lima tahun. Sampai pada suatu saat,istriku itu pergi ke tempat pemandian, dan dia meminta juru masak untuk menyediakan makan malam. Pada saat itu, aku masuk ke istana dan tidur ditempatku ini. Aku meminta dua orang selirku untuk menemaniku, salah seorangdari mereka duduk di dekat kepalaku, sementara yang lain duduk di dekatkakiku. Di dalam hati aku gelisah karena teringat istriku yang sedang keluar istana, sehingga meskipun mataku terpejam, namun sebenarnya batinku terusmemikirkannya. Tiba-tiba selirku yang duduk dekat kepalaku mengatakankepada selirku yang duduk dekat kakiku, "Hai Mas'udah, sungguh malangnasib tuan kita ini, dia terus dikhianati oleh istrinya yang bejat itu."Temannya pun menjawab, "Dasar pezina laknat! Sungguh tuan kita initidak cocok memperistri seorang perempuan bejat pezina seperti dia yang se-tiap malam tidur dengan laki-laki lain."
"Tetapi, tuan kita ini tidak pernah mempertanyakan masalah ini," ujar selirku yang duduk dekat kepalaku.Temannya kembali berkata, "Ah kau pun! Tuan kita ini tidak mungkintahu kebejatan istrinya itu, dan istrinya juga tidak mungkin mengerjakanitu atas izinnya? Karena yang sesungguhnya terjadi adalah istri tuan kita iniselalu membubuhkan sesuatu ke dalam minuman yang diminum oleh tuankita ini sebelum tidur. Istrinya itu selalu membubuhkan obat tidur ke dalamminumannya, sehingga beliau selalu tidur sangat lelap dan tidak mengetahuiapa yang terjadi, beliau juga tidak dapat mengetahui apa yang dikerjakanistrinya. Setelah beliau tertidur, istrinya langsung berdandan dan keluar darikamarnya sampai pagi. Ketika pagi datang, istrinya akan membangunkannyadengan ramuan khusus yang diletakkan di hidungnya."Ketika aku mendengar semua penururan selirku itu, aku merasakan seolahlangit runtuh menimpaku.Malam kembali datang. Istriku baru pulang dari tempat pemandian, dankami langsung makan malam seperti biasa. Selesai makan, aku meminta segelasminuman yang biasa aku minum menjelang tidur. Istriku pun segera mengambilsegelas minuman dan diberikan kepadaku. Aku langsung mengambil minumanyang dibawanya dan aku berpura-pura seolah aku meminum minuman yangdibawanya itu. Kemudian aku berpura-pura tidur.Ketika melihat aku memejamkan mataku, istriku tiba-tiba berkata, "Tidurlahseperti orang mati. Demi Allah aku sangat membenci dirimu dan tampangmu,aku juga sudah bosan hidup denganmu." Setelah mengucapkan kata-kata itu,istriku bangkit dari tempat tidur dan mengenakan pakaiannya yang palingindah, memakai minyak wangi, mengambil pedang, dan kemudian keluar dari istana.Tanpa sepengetahuan istriku, aku mengikutinya dari belakang. Teruskukuntit dia melewati pasar-pasar di dalam kota sampai akhirnya dia tiba di pintu gerbang kota. Tiba-tiba kudengar istriku mengucapkan beberapa kalimatyang tak kupahami artinya, dan seketika, semua kunci yang menempel digerbang kota berjatuhan dan gerbang kota pun terbuka. Istriku terus berjalankeluar, dan tanpa sepengetahuan dirinya, aku terus mengikutinya dari belakang.Ternyata yang ditujunya adalah sebuah benteng yang terletak di antara dua bukit. Di dalam benteng itu terdapat sebuah bangunan berkuhah yang dibangundengan bahan tanah. Istriku memasuki bangunan itu, sedangkan aku terusmengawasi istriku melalui bagian luar bangunan itu yang kupanjat.
Cerita-cerita yang begitu menarik tapi akhir ceritanya selalu menggantung dan bikin penasaran. Saking penasarannya Sang Raja tidak berani membunuhnya. Ia merasa harus mendengar kelanjutan ceritanya. Itu berlangsung 1001 malam lamanya. Cerita baru berakhir ketika akhirnya sang istri telah memberinya 3 anak dan membuktikan kesetiaannya pada sang raja.
Cerita-cerita didalamnya termasuk "Sinbad Sang Pelaut", "Aladin dan Lampu Wasiat", juga "Ali Baba dan 40 Penyamun".

RUKUN IBADAH HAJI


Beikut ini adalah beberapa rukun ibadah haji :
1.            Niat ikhlas karena Allah (ihram)
Allah SWT berfirman, “Padahal mereka tidak diperintah, kecuali supaya beribadah kepada Allah dengan memurnikan keta’atan kepada-Nya dalam (menjalankan) agama-Nya dengan lurus.” (Al-Bayyinah:5).

Dan sabda Nabi saw, “Sesungguhnya segala amal perbuatan bergantung pada niatnya.” (teks hadits dan takhirijnya sudah termaktub dalam pembahasan syarat-syarat sahnya wudhu’).
Ihram haji dilakukan dari maktab Anda dan ditandai dengan memakai pakaian ihram bagi laki-laki. Anda akan dibimbing melaksanakan ihram oleh pimpinan rombongan pada tanggal 8 dzulhijjah
2.            Wuquf di ’Arafah.
Berdasarkan sabda Rasulullah saw. , ”Haji adalah ’Arafah (Wukuf).” (Shahih: Shahih Ibnu Majah no:2441, Tirmidzi II:188 no:890, Nasa’i V:264, Ibnu Majah II: 1003 no:3015. dan ’Aunul Ma’bud V:425 no:1933).
Dari ’Uwah ath-Thai r.a. bertutur, Aku pernah datang menemui Nabi saw. di Musdalifah sewaktu beliau pergi untuk shalat, lalu aku berkata, ”Ya Rasulullah, sejatinya aku datang dari dua gunung Thai; sangat letih untukku dan telah wuquf disana, lalu apakah ibadah haji saya sah?” Maka jawab Rasulullah saw., ”Barangsiapa yang mengikuti shalat kami ini dan wuquf bersama kami hingga kami bertolak (dari sini) dan sebelumnya telah wuquf di ’Arafah pada siang atau malam hari, maka sempurnalah ibadah hajinya dan hilanglah kotorannya (Artinya dia telah melaksanakan apa yang menjadi kewajibannya berupa manasik, pent.)” (Shahih: Shahih Ibnu Majah no: 2442, Tirmidzi II: 188 no:892, ’Aunul Ma’bud V:427 no:1934, dan Ibnu Majah II: 1004 no.3016 serta Nasa’i no:263).
Wukuf di arafah dilaksanakan pada tanggal 9 dzulhijjah
3.            Mabit di Muzdalifah hingga terbit matahari dan shalat shubuh di sana.
Sebagaimana yang termaktub dalam hadits di atas:
“Barangsiapa yang mengikuti shalat kami dan wuquf bersama kami hingga kami bertolak (dari sini menuju Mina), dan sebelumnya telah wuquf di ‘Arafah pada siang atau malam hari maka sempurnalah ibadah hajinya dan hilanglah kotorannya.”
Pada prakteknya, mabit dimuzdalifah tidak bisa tepat waktu. Kadang terkendala dengan pembagian bis. Semoga tahun ini lancar
4. Melakukan Thawaf  Ifadhah.
Allah SWT berfirman, “Dan hendaklah mereka melakukan thawaf di sekeliling rumah yang mulia (Baitullah).” (Al-Hajj :29).
Dari Aisyah r.a. bertutur, Shafiyah binti Huyay datang bulan setelah sebelumnya saya informasikan kepada Rasulullah saw, maka beliau bertanya, apakah ia menyebabkan kita tertahan atau terhalang dalam perjalanan kita sekarang ini (dengan sebab tidak dapat mengerjakan thawaf ifadhah karena halnya itu, pent.)?” Saya jawab, “Ya Rasulullah, bahwa Shafiyah sudah mengerjakan thawaf ifadhah dan sudah thawaf di sekeliling Baitullah, kemudian setelah melakukan thawaf ifadhah ia haidh.” Maka sabda Beliau, “Kalau begitu hendaklah dia keluar [pulang bersama kami]!” (Muttafaqun ’alaih: Fathul Bari III:567 no:1733, Muslim II:964 no:1211, ’Aunul Ma’bud V:486 no:1987, Nasa’i I:194, Tirmidzi II:210 no:949 dan Ibnu Majah II: 1021 no:30725).
Jadi, sabda Nabi saw., “Apakah ia menyebabkan kita tertahan, ini menunjukkan bahwa thawaf ifadhah merupakan suatu kemestian yang harus dilaksanakan, dan ia menjadi penghalang dan penahan bagi orang yang belum mengerjakkannya.
5.            Melakukan sa’i antara Shawaf dan Marwah,
karena Rasulullah saw. melakukannya, bahkan beliau juga memerintahkannya:
“Bersa’ilah; karena sesungguhnya Allah telah mewajibkan atas kalian melakukan sa’i.” (Shahih: Irwa-ul Ghalil no:1072, al-Fathur Rabbani XII: 72 no:277 dam <istadral Jalo, IV:70).
Sumber: Diadaptasi dari ‘Abdul ‘Azhim bin Badawi al-Khalafi, Al-Wajiz Fi Fiqhis Sunnah Wal Kitabil ‘Aziz, atau Al-Wajiz Ensiklopedi Fikih Islam dalam Al-Qur’an dan As-Sunnah Ash-Shahihah, terj. Ma’ruf Abdul Jalil (Pustaka As-Sunnah), hlm. 489 — 491.
Bapak ibu yang saya hormati. Itulah beberapa rukun haji yang harus Anda laksanakan. Perhatikanlah semuanya, jangan sampai ada yang ketinggalan. Laksanakanlah dengan baik semua rukun di atas.

Dialog Rosulullah Dengan Iblis


Allah s.w.t. telah memerintahkan seorang Malaikat berjumpa Iblis supaya dia berjumpa dengan Rasulullah s.a.w. untuk memberitahu segala rahsianya; samada yang disukai mahupun yang dibencinya. Hikmatnya ialah untuk meninggikan darjat Nabi Muhammad s.a.w. dan juga sebagai peringatan dan perisai kepada umat manusia.

Maka Malaikat itu pun berjumpa Iblis dan berkata, "Hai Iblis! Bahawa Allah Yang Maha Mulia dan Maha Besar menyuruh engkau menghadap ke hadrat Rasullullah s.a.w. Hendaklah engkau buka segala rahsia engkau dan apa-apa yang disoal oleh Rasulullah hendaklah engkau jawab dengan sebenar-benarnya. Jikalau engkau berdusta walau satu perkataan pun, nescaya akan diputuskan segala suku-suku anggota badanmu, uratmu serta disiksa dengan azab yang amat keras".
Demi mendengar sahaja kata Malaikat yang dahsyat itu, Iblis sangat ketakutan. Maka segeralah dia menghadap Rasulullah s.a.w. dengan menyamar sebagai seorang tua yang buta sebelah matanya dan berjanggut putih 10 helai; panjangnya seperti ekor lembu. Iblis pun memberi salam, sehingga 3 kali tidak juga dijawab oleh Rasulullah s.a.w. Maka sembah Iblis (alaihi laknat),"Ya Rasulullah! Mengapa tuan hamba tidak mejawab salam hamba? Bukankah salam itu sangat mulia di sisi Allah?"
Maka jawab Nabi dengah marah "Hai Aduwullah seteru Allah! Kepada aku engkau menunjuk baikmu? Jangan engkau cuba hendak tipu aku sebagimana engkau tipu Nabi Adam a.s sehingga keluar dari syurga Habil mati teraniaya dibunuh Qabil dengan sebab hasutan engkau, Nabi Ayub engkau tiup dengan asap racun ketika dia sedang sujud sembahyang hingga dia sengsara beberapa lama, Nabi Daud dengan perempuan Urya, Nabi Sulaiman meninggalkan kerajaannya kerana engkau menyamar sebagai isterinya dan begitu juga beberapa Anbiya dan pendita yang telah menanggung sengsara akibat hasutan engkau. Hai Iblis! Sebenarnya salam itu sangat mulia di sisi Allah azza wajalla, cuma salam engkau saja aku tidak hendak menjawabnya kerana diharamkan Allah. Maka aku kenal baik-baik engkaulah Iblis, raja segala iblis, syaitan dan jin yang menyamar diri. Apa kehendak engkau datang berjumpa aku?"
Sembah Iblis,"Ya Nabi Allah! Janganlah tuan hamba marah. Kerana tuan adalah Khatamul Anbiya maka tuan dapat kenal akan hamba. Kedatangan hamba adalah disuruh Allah untuk memberitahu segala tipu daya hamba terhadap umat tuan dari zaman Nabi Adam hingga akhir zaman. Ya Nabi Allah! Setiap apa yang tuan tanya hamba sedia menerangkan satu persatu dengan sebenarnya, tiadalah hamba berani sembunyikan." Maka Iblis pun bersumpah menyebut nama Allah dan berkata "Ya Rasulullah! Sekiranya hamba berdusta barang sepatah pun nescaya hancur leburlah badan hamba menjadi abu" Apabila mendengar sumpah Iblis itu, Nabi pun tersenyum dan berkata dalam hatinya, inilah satu peluang aku untuk menyiasat segala perbuatannya agar didengar oleh sekelian sahabat yang ada di majlis ini dan menjadi perisai kepada sekelian umatku.
Soalan Nabi (1) - "Hai Iblis! Siapakah sebesar-besar musuh engkau dan bagaimana aku terhadap engkau?" Jawab Iblis - "Ya Nabi Allah! Tuanlah musuh hamba yang paling besar di antara segala musuh hamba di muka bumi ini" Maka Nabi pun memandang muka Iblis, dan Iblis pun mengeletar kerana ketakutan. Sambung Iblis,"Ya Khatamul Anbiya! Adapun hamba dapat merupakan diri hamba seperti sekelian manusia, binatang dan lain-lain hingga rupa dan suara pun tidak salah sepertinya, kecuali diri tuan sahaja yang tidak dapat hamba tiru kerana ditegah oleh Allah. Kiranya hamba menyerupai diri tuan, maka terbakarlah diri hamba menjadi abu. Hamba cabutkan iktikad anak Adam supaya menjadi kafir kerana tuan berusaha memberi nasihat dan pengajaran supaya mereka kuat untuk memeluk agama Islam; begitu jugalah hamba berusaha menarik mereka kepada kafir, murtad atau munafik. Hamba akan tarik sekelian umat Islam dari jalan benar kepada jalan yang salah supaya masuk ke dalam neraka dan kekal di dalamnya bersama hamba"
Soalan Nabi ke 2 - "Hai Iblis! Betapa perbuatanmu kepada makhluk Allah" Jawab Iblis - "Adalah satu kemajuan bagi perempuan yang merenggangkan kedua pehanya kepada lelaki yang bukan suaminya, setengahnya hingga mengeluarkan benih yang salah sifatnya. Hamba goda segala manusia supaya meninggalkan sembahyang, leka dengan makan minum, berbuat durhaka, hamba lalaikan dengan harta benda daripada emas, perak dan permata, rumahnya, tanahnya, ladangnya supaya hasilnya dibelanjakan kejalan haram. Demikian juga ketika temasya yang bercampur lelaki perempuan. Di situ hamba lepaskan sebesar-besar godaan supaya hilang maruah dan minum arak. Apabila terminum arak itu maka hilanglah akal, fikiran dan malunya. Lalu hamba hulurkan tali cinta dan terbukalah beberapa pintu maksiat yang besar, datang perasaan hasad dengki hingga kepada pekerjaan zina. Apabila terjadi kasih antara mereka, terpaksalah mereka mencari wang hingga menjadi penipu, peminjam dan pencuri. Apabila mereka teringat akan salah mereka lalu hendak bertaubat atau amal ibadat, hamba akan galang mereka supaya mereka menangguhkannya. Bertambah keras hamba goda supaya menambahkan maksiat dan mengambil isteri orang. Bila kena goda hatinya, datanglaah rasa riak, takbur, megah, sombong dan melengahkan amalnya. Bila pada lidahnya, mereka akan gemar berdusta, mencela dan mengumpat. Demikianlah hamba goda mereka setiap saat."
Soalan Nabi ke 3 - "Hai Iblis! Mengapa engkau bersusah payah dan berpenat melakukan pekerjaan yang tidak mendatangkan faedah bahkan menambahkan laknat yang besar serta siksa yang besar di neraka yang paling bawah? Hai kutuk Allah! Siapa yang menjadikan engkau? Siapa yang melanjutkan usia engkau? Siapa yang menerangkan mata engkau? Siapa yang memberi pendengaran engkau? Siapa yang memberi kekuatan anggota badan engkau?" Jawab Iblis - "Sekelian itu adalah anugerah daripada Tuhan Yang Maha Besar juga. Tetapi hawa nafsu dan takbur menceburkan hamba menjadi sebesar-besar jahat. Tuan lebih tahu bahawa hamba telah beribu-ribu tahun menjadi ketua kepada sekelian Malaikat dan pangkat hamba telah dinaikkan dari satu langit ke satu langit yang tinggi. Kemudian hamba tinggal di dunia ini beribadat bersama sekelian Malaikat beberapa lama. Tiba-tiba datang firman Allah s.w.t. hendak menjadikan seorang Khalifah di dunia ini, maka hamba pun membantah. Lalu Allah mencipta lelaki (Nabi Adam) lalu dititahkan sekelian Malaikat memberi hormat kepada lelaki itu, kecuali hamba yang ingkar. Oleh itu Allah murka kpd hamba dan muka hamba yang cantik molek dan bercahaya itu bertukar menjadi keji dan hodoh. Hamba berasa sakit hati. Kemudian Allah menjadikan Adam raja di syurga dan dikurniakan seorang permaisuri (Siti Hawa) yang memerintah sekelian bidadari. Hamba bertambah dengki dan berdendam kepada mereka. Akhirnya dapat juga hamba tipu melalui Siti Hawa yang menyuruh Adam memakan buah Khuldi, lalu keduanya dihalau dari syurga ke dunia. Kedua mereka berpisah beberapa tahun dan kemudian dipertemukan Allah (di Padang Arafah), hingga mereka mendapat beberapa orang anak. Kemudian kami hasut anak lelakinya Qabil supaya membunuh saudaranya Habil. Itu pun hamba masih tidak puas hati dan berbagai tipu daya hamba lakukan hingga Hari Kiamat.
Sebelum tuan lahir ke dunia, hamba serta bala tentera hamba dengan mudah dapat naik ke langit untuk mencuri segala rahsia serta tulisan yang menyuruh manusia berbuat ibadat serta balasan pahala dan syurga mereka. Kemudian hamba turun ke dunia, dan memberitahu manusia yang lain daripada apa yang sebenarnya hamba dapat, dengan berbagai tipu daya hingga tersesat dengan berbagai kitab bidaah dan karut-marut. Tetapi apabila tuan lahir sahaja ke dunia ini, maka hamba tidak dibenarkan oleh Allah untuk naik ke langit serta mencuri rahsia, kerana banyak Malaikat yang menjaga di setiap lapisan pintu langit. Jika hamba berkeras juga hendak naik, maka Malaikat akan melontar dengan anak panah daripada api yang menyala. Sudah banyak bala tentera hamba yang terkena lontaran Malaikat itu dan semuanya terbakar menjadi abu. Maka besarlah kesusahan hamba dan tentera hamba untuk menjalankan tugas hasutan."
Soalan Nabi ke 4 - "Hai Iblis! Apakah yang pertama engkau tipu akan manusia?" Jawab Iblis - "Pertama sekali hamba palingkan iktikadnya imannya kepada kafir sama ada dari segi perbuatan, perkataan, kelakuan atau hatinya. Jika tidak berjaya juga, hamba akan tarik dengan cara mengurangkan pahala. Lama-kelamaan mereka akan terjerumus mengikut kemahuan jalan hamba"
Soalan Nabi ke 5 - "Hai Iblis! Jika umatku sembahyang kerana Allah, bagaimana hal engkau?" Jawab Iblis - "Sebesar-besar kesusahan kepada hamba. Gementarlah badan hamba dan lemah tulang sendi hamba. Maka hamba kerahkan berpuluh-puluh iblis datang menggoda seorang manusia, pada setiap anggota badannya. Setengah-setengahnya datang pada setiap anggota badannya supaya malas sembahyang, was-was, terlupa bilangan rakaatnya, bimbang pada pekerjaan dunia yang ditinggalkannya, sentiasa hendak cepat habis solat, hilangkan khusyuknya - matanya sentiasa menjeling ke kiri kanan, telinganya sentiasa mendengar orang brcakap serta bunyi-bunyi yang lain. Setengah Iblis duduk di belakang badan orang yang sembahyang itu supaya dia tidak kuasa sujud lama-lama, penat atau duduk tahiyat dan dalam hatinya sentiasa hendak cepat habis sembahyang, itu semua membawa kpd kurang pahala. Jika para Iblis itu tidak dapat menggoda manusia itu, maka hamba sendiri akan menghukum mereka dengan seberat-berat hukuman"
Soalan Nabi ke 6 - "Jika umatku membaca Al-Quran kerana Allah, apalah rasa engkau?" Jawab Iblis - "Jika mereka membaca Al-Quran kerana Allah, maka rasa terbakarlah tubuh hamba, putus-putus segala urat hamba lalu hamba lari daripadanya."
Soalan Nabi ke 7 - "Jika umatku mengerjakan haji kerana Allah, bagaimana rasa engkau?" Jawab Iblis - "Binasalah diri hamba, gugurlah daging dan tulang hamba kerana mereka telah mencukupkan rukun Islamnya"
Soalan Nabi ke 8 - "Jika umatku berpuasa kerana Allah, bagaimana hal engkau?" Jawab Iblis - "Ya Rasulullah! Inilah bencana yang paling besar bahayanya kepada hamba. Apabila masuk awal bulan Ramadhan, maka memancarlah cahaya Arasy dan Kursi, bahkan sekelian Malaikat menyambut dengan kesukaan. Bagi orang yang berpuasa, Allah akan mengampunkan segala dosa yang lalu dan digantikan dengan pahala yang amat besar serta tidak dicatatkan dosanya selama dia berpuasa. Yang menhancurkan hati hamba ialah segala isi langit dan bumi; yakni Malaikat, bulan, bintang, burung dan ikan-ikan semuanya siang malam mendoakan keampunan orang yang berpuasa. Satu lagi kemuliaan orang berpuasa ialah dimerdekakan pada setiap masa dari azab neraka. Bahkan semua pintu neraka ditutup manakala semua pintu syurga dibuka seluas-luasnya, serta dihembuskan angin dari bawah Arasy yang bernama Angin Syirah yang amat lembut ke dalam syurga. Pada hari umat tuan mula berpuasa, dengan perintah Allah datanglah sekelian Malaikat dengan garangnya menangkap hamba dan tentera hamba; jin, syaitan dan ifrit lalu dipasung kaki dan tangan dengan besi panas dan dirantai serta dimasukkan ke bawah bumi yang amat dalam. Di sana pula beberapa azab yang lain telah menunggu kami. Setelah habis umat tuan berpuasa barulah hamba dilepaskan dengan amaran agar tidak mengganggu umat tuan. Umat tuan sendiri telah merasa ketenangan berpuasa seperti mana mereka bekerja dan bersahur seorang diri di tengah malam tanpa rasa takut berbanding bulan biasa."
Soalan Nabi ke 9 - "Hai Iblis! Bagaimana sekelian sahabatku kepada engkau?" Jawab Iblis - "Sekelian sahabat tuan hamba juga adalah sebesar-besar seteru hamba. Tiada upaya hamba melawannya dan tiada satu tipu daya yang dapat masuk kepada mereka. Kerana tuan sendiri telah berkata yang "Sekelian sahabatku adalah seperti bintang di langit, jika kamu mengikut mereka, maka kamu akan mendapat petunjuk." Saidina Abu Bakar al-Siddiq sebelum bersama tuan lagi, hamba tidak dapat hampir kepadanya inikan pula setelah berdamping dengan tuan. Beliau begitu percaya atas kebenaran tuan hingga dia menjadi wazirul a'zam. Bahkan tuan sendiri telah mengatakan jika ditimbang sekelian isi dunia ini dengan amal kebajikan Abu Bakar, maka akan lebih berat amal kebajikan Abu Bakar. Tambahan pula dia telah menjadi mertua tuan kerana tuan berkahwin dengan anaknya, Saiyidatina Aisyah yang juga banyak menghafaz Hadis tuan. Saiyidina Umar Al-Khattab pula tidaklah berani hamba pandang akan wajahnya kerana dia sangat keras menjalankan hukum syariat Islam dengan saksama. Jika hamba pandang wajahnya, maka gementarlah segala tulang sendi hamba kerana sangat takut. Ini kerana imannya sangat kuat apalagi tuan telah mengatakan, "JIKALAU adanya Nabi sesudah aku maka Umar boleh menggantikan aku" kerana dia adalah orang harapan tuan serta pandai membezakan antara kafir dan Islam hingga digelar 'Al-Faruq'. Saiyidina Usman Al-Affan lagi hamba tidak boleh hampir, kerana lidahnya sentiasa bergerak membaca Al-Quran. Dia penghulu orang sabar, penghulu orang mati syahid dan menjadi menantu tuan sebanyak dua kali. Kerana taatnya, banyak Malaikat datang melawat dan memberi hormat kepadanya kerana Malaikat itu sangat malu kepadanya hingga tuan mengatakan,"Barang siapa menulis Bismillahir rahmanir rahim pada kitab atau kertas-kertas dengan dakwat merah, nescaya mendapat pahala seperti pahala Usman mati syahid" Saiyidina Ali Abi Talib pun itu hamba sangat takut kerana hebatnya dan gagahnya dia di medan perang, tetapi sangat bersopan, alim orangnya. Jika iblis, syaitan dan jin memandang beliau, maka terbakarlah kedua mata mereka kerana dia sangat kuat beribadat serta beliau adalah budak pertama memeluk agama Islam dan tidak pernah menunduk kan kepalanya kepada sebarang berhala. Digelar 'Ali Karamullahu Wajhahu' - dimuliakan Allah akan wajahnya dan juga 'Harimau Allah' dan tuan sendiri berkata "Akulah negeri segala ilmu dan Ali itu pintunya". Tambahan pula dia menjadi menantu kepada tuan, lagilah hamba ngeri kepadanya.
Soalan Nabi ke 10 - "Bagaimana tipudaya engkau kepada umatku?" Jawab Iblis - "Umat tuan itu ada tiga macam. Yang pertama seperti hujan dari langit yang menghidupkan segala tumbuhan iaitu ulama yang memberi nasihat kepada manusia supaya mengerjakan perintah Allah serta meninggalkan laranganNya seperti kata Jibrail a.s "Ulama itu adalah pelita dunia dan pelita akhirat" Yang kedua umat tuan seperti tanah iaitu orang yang sabar, syukur dan redha dengan kurniaan Allah. Berbuat amal soleh, tawakal dan kebajikan. Yang ketiga umat tuan seperti Firaun; terlampau tamak dengan harta dunia serta dihilangkan amal akhirat. Maka hamba pun sukacita lalu masuk kedalam badannya, hamba putarkan hatinya ke lautan derhaka dan hamba hela ke mana sahaja mengikut kehendak hamba. Jadi dia sentiasa bimbang kepada dunia dan tidak hendak menuntut ilmu, tiada masa beramal ibadat, tidak hendak mengeluarkan zakat, miskin hendak beribadat. Lalu hamba godanya minta kaya dulu, dan apabila diizinkan Allah dia menjadi kaya, maka dilupakan beramal, tidak berzakat seperti Qarun yang tenggelam dengan istana mahligainya. Bila umat tuan terkena penyakit tidak sabar dan tamak, dia sentiasa bimbang akan hartanya dan setengahnya asyik hendak merebut dunia harta, cakap besar sesama Islam, benci dan menghina kepada yang miskin, membelanjakan hartanya untuk jalan maksiat, tempat judi dan perempuan lacur"
Soalan Nabi ke 11 - "Siapa yang serupa dengan engkau?" Jawab Iblis - "Orang yang meringankan syariat tuan hamba dan membenci orang belajar agama Islam"
Soalan Nabi ke 12 - " Siapa yang mencahayakan muka engkau?" Jawab Iblis - "Orang yang berdosa, bersumpah bohong, saksi palsu, pemungkir janji"
Soalan Nabi ke 13 - "Apakah rahsia engkau kepada umatku?" Jawab Iblis - Jika seorang Islam pergi buang air besar serta tidak membaca doa pelindung syaitan, maka hamba gosok-gosokkan najisnya sendiri ke badannya tanpa dia sedari"
Soalan Nabi ke 14 - "Jika umatku bersatu dengan isterinya, bagaimana hal engkau?" Jawab Iblis - "Jika umat tuan hendak bersetubuh dengan isterinya serta membaca doa pelindung syaitan, maka larilah hamba dari mereka. Jika tidak hamba akan bersetubuh dahulu dengan isterinya, dan bercampurlah benih hamba dengan benih isterinya. Jika menjadi anak maka anak itu akan gemar kepada pekerjaan maksiat, malas pada kebaikan, durhaka. Ini semua kerana kealpaan ibu bapanya sendiri. Begitu juga jika mereka makan tanpa Bismillah, hamba yang dahulu makan daripadanya. Walaupun mereka makan, tiadalah rasa kenyang."
Soalan Nabi ke 15 - "Dengan jalan apa boleh menolak tipu daya engkau?" Jawab Iblis - "Jika dia berbuat dosa, maka dia kembali bertaubat kepada Allah, menangis kesal akan perbuatannya. Apabila marah segeralah mengambil air sembahyang, maka padamlah marahnya."
Soalan Nabi ke 16 - "Siapakah orang yang paling engkau lebih suka?" Jawab Iblis - "Lelaki dan perempuan yang tidak mencukur atau mencabut bulu ketiak atau bulu ari-ari(bulu kemaluan) selama 40 hari. Di situ lah hamba mengecilkan diri, bersarang, bergantung, berbuai seperti pijat pada bulu itu"
Soalan Nabi ke 17 - "Hai Iblis! Siapakah saudara engkau?" Jawab Iblis - "Orang yang tidur meniarap, orang yang matanya celik di waktu subuh tetapi menyambung tidur semula. Lalu hamba ulit dia lena hingga terbit fajar. Demikian jua pada waktu zohor, asar, maghrib dan isyak, hamba beratkan hatinya untuk solat"
Soalan Nabi ke 18 - "Apakah jalan yang membinasakan diri engkau?" Jawab Iblis - "Orang yang banyak menyebut nama Allah, bersedekah dengan tidak diketahui orang, banyak bertaubat, banyak tadarus Al-Quran dan solat tengah malam"
Soalan Nabi ke 19 - "Hai Iblis! Apakah yang memecahkan mata engkau?" Jawab Iblis - "Orang yang duduk di dalam masjid serta beriktikaf di dalamnya"
Soalan Nabi ke 20 - "Apa lagi yang memecahkan mata engkau?" Jawab Iblis - "Orang yang taat kepada kedua ibubapanya, mendengar kata mereka, membantu makan-pakai mereka selama mereka hidup, kerana tuan telah bersabda,'Syurga itu di bawah tapak kaki ibu' "